Breaking Articles

Babak Baru Kota Cerdas


Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bukanlah tipikal pria yang cepat berpuas diri. Di tahun-tahun mendatang, orang nomor satu di Banda Aceh ini berharap Banda Aceh mampu bertransformasi menjadi kota pintar yang islami, kompetitif dan inovatif. 
“Kita tidak akan berhenti setelah masuk ke dalam Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Banda Aceh ini,” kata Aminullah beberapa waktu lalu. 
Tekad untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai "Kota Pintar yang Islami, Kompetitif, dan Inovatif" terangkum dalam Buku 1 Banda Aceh Smart City. Resume buku tersebut dipaparkan oleh Aminullah pada Bimtek Gerakan Menuju 100 Smart City Banda Aceh tahap II, yang digelar Diskominsfotik, awal Agustus lalu. 
Menurut Aminullah, visi pembangunan kota pintar ini sejalan dengan dengan visi penerintahan  Aminullah Usman-Zainal Abidin: "Terwujudnya Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah". Visi dan misi itu kini dipadukan dengan nilai kompetitif untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing tinggi.
“Semuanya bermuara pada kualitas hidup yang lebih baik di Banda Aceh. Nilai inovatif ini diwujudkan dengan meningkatkan kualitas hidup, memberikan pelayanan publik yang efektif, efisien, transparan, dan partisipatif, dengan mengoptimalkan pemanfaatan TIK (teknologi informasi komunikasi)," kata Aminullah.
Pesan itu disampaikan Aminullah kepada perwakilan Direktorat Jenderal Aptika Kemenkominfo RI, Mellawati, dan pendamping program Smart City Banda Aceh Lolly Amalia yang hadir dalam acara itu bersama Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Bahagia, Kadiskominfotik Bustami dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kota dan akademisi serta pelaku usaha sektor jasa dan perdagangan di Banda Aceh.
Pada kesempatan itu, Aminullah berterima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kemenkominfo, yang menetapkan Banda Aceh sebagai salah satu kabupaten/kota dalam Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia. Penetapan ini dinilai Aminullah sebagai langkah maju yang akan mendorong seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Banda Aceh lebih bersiap menyongsong era baru Banda Aceh. Mulai dari sumber daya manusia hingga sarana pendukung lain. 
Masih menurut wali kota, penerapan konsep smart city akan lebih menghidupkan sektor-sektor unggulan Banda Aceh seperti ekonomi, perdagangan dan jasa, dan pariwisata. "Dengan mengoptimalkan TIK kita bisa mem-blow up promosi dan informasi tentang kota, sehingga akan lebih menarik minat wisatawan maupun investor untuk datang."
Untuk mencapai semua itu, kata Aminullah, seluruh jajaran pemerintahan dan segenap elemen kota diminta untuk tidak menyia-nyiakan penetapan Banda Aceh sebagai pilot project smart city Indonesia. Kesempatan ini, kata Aminullah, harus dioptimalkan seluruh elemen agar benar-benar berhasil secara maksimal, termasuk dari sisi anggaran. 
Sebelumnya, Kadiskominfotik Kota Banda Aceh Bustami melaporkan pihaknya telah merampungkan penyusunan Buku 1 Banda Aceh Smart City. Buku ini merupakan bagian dari masterplan smart city Banda Aceh 2019-2029. Pada 10-11 Juli lalu, Diskominfotik  juga melaksanakan bimbingan teknis tahap I Gerakan Menuju 100 Smart City Banda Aceh. 
"Selanjutnya akan digelar bimbingan teknis untuk tahap kedua yang membahas draft awal masterplan smart city Banda Aceh 2019-2029,” kata Bustami. “Ini adalah pekerjaan bersama jajaran Pemko Banda Aceh. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan penuh dari seluruh OPD untuk membantu penyusunannya.”

Tidak ada komentar