Breaking Articles

Agar Kita Tak Jadi Korban Hoaks


Fenomena hoaks atau penyebaran berita bohong secara meluas dan berdampak besar bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Hal ini sudah terjadi sejak masa Nabi Adam AS. Ketika itu, Nabi Adam mendapat kabar bohong dari Iblis sehingga terusir dari surga. Jadi, iblis adalah penyebar hoaks pertama dengan Nabi Adam sebagai korbannya. 

Penyebaran berita hoaks juga terjadi ketika Nabi Nuh AS dituduh orang gila yang berambisi menjadi penguasa. Firaun juga menyebarkan berita hoaks dengan menyebutkan Nabi Musa AS adalah ahli sihir yang ingin merebut kekuasaan dari Firaun dan mengusir rakyatnya dari negeri mereka. Siti Maryam, Ibu Nabi Isa AS, pada masanya juga dituduh berbuat keji dan telah berzina karena melahirkan seorang anak tanpa kehadiran seorang ayah.

Pada masa Nabi Muhammad SAW juga beredar berbagai macam berita hoaks. Tidak tanggung-tanggung, Nabi Muhammad sendiri menjadi sasaran kejinya hoaks saat Aisyah, istri nabi, dituduh mesum. Jadi hoaks memang ada sejak masa Nabi Adam AS. Hanya saja media penyebarannya yang berbeda. Pada masa kini, fitnah itu menyebar menggunakan media sosial (sosmed).

Keberadaan internet dan media sosial di zaman modern seperti sekarang membuat berbagai informasi semakin mudah didapat. Kehidupan manusia dewasa ini tak bisa lepas dari teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet. Manfaat internet bagi masyarakat dunia khususnya di Indonesia memang cukup banyak dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat  tak hanya menggunakan internet sebagai media untuk meringankan pekerjaan, tapi juga untuk hal lain seperti bergaul atau bahkan mencari penghasilan tambahan. Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu sangat membantu masyarakat. Bagi mereka yang bekerja di bidang pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bisa mencari berbagai informasi dari internet.

Misalnya, saat seorang guru atau dosen yang akan memberi materi pelajaran dan ingin mencari informasi lebih banyak. Mereka bisa menggunakan internet. Tak hanya dalam hal pekerjaan, siapapun bisa mencari informasi tentang apa saja, termasuk informasi mengenai penyakit, informasi tempat hiburan dan lain-lain.

Keberadaan internet juga bisa mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan. Misalnya, ada suatu data dari satu kantor yang harus diserahkan pada kantor lain, penyerahan ini bisa memanfaatkan media surat elektronik (email) yang tentunya menggunakan internet.

Akhir-akhir ini marak sekali tentang bisnis online. Kita bisa menjalankan sebuah bisnis di internet. Kelebihan dari bisnis jenis ini adalah kita tidak perlu repot-repot menyewa lahan/toko untuk berjualan. Kita hanya harus menyiapkan barang yang akan dijual, mempromosikannya, lalu tinggal menunggu pembeli menghubungi kita. Kita bisa menjual apa saja melalui internet, mulai dari fashion, makanan, jasa, atau bahkan menjual rumah.

Media internet adalah salah satu media yang sangat bagus untuk promosi. Manfaat internet yang satu ini tak hanya berlaku bagi pebisnis online, tapi juga bagi kita yang punya toko atau perusahaan tertentu. Di sinilah letak manfaat jejaring sosial yang ada di internet. Kita bisa menggunakan jejaring sosial apapun untuk berpromosi, atau bahkan membuat situs pribadi yang memuat usaha kita.

Manfaat internet bagi masyarakat tak hanya terbatas pada para pebisnis, tapi juga untuk para konsumen. Bila kita malas keluar rumah untuk belanja barang-barang tertentu, kita bisa mencari barang yang kita inginkan lewat internet. Tinggal pesan, bayar dengan cara yang disepakati, lalu tunggu di rumah. Sungguh sangat mudah.

Singkatnya, sangat banyak manfaat internet bagi masyarakat. Internet memudahkan hidup. Keberadaan internet dan media sosial membuat berbagai informasi semakin mudah didapat. Namun karena ini pula berita palsu alias hoaks bisa beredar dengan luas dan cepat di publik. Hoaks banyak ditemukan bertebaran di berbagai jejaring sosial, pesan berantai yang diteruskan lewat instant messenger seperti whatsapp, facebook dan twitter hingga situs yang memang sengaja memuat berita palsu.

Media Sosial seharusnya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Namun sayangnya, tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif dan berita bohong.

Tentu saja ini menjadi tugas besar semua pihak. Pemerintah juga terus menyosialisasikan ke masyarakat agar tidak mudah oleh berita bohong (hoaks). Masyarakat juga hendaknya lebih arif dan cerdas dalam bermedia sosial. Tidak mudah menyebarkan konten media sosial yang belum tentu kebenarannya. Mulailah mencari berita dari sumber-sumber terpercaya; media-media arus utama yang menyiarkan berita setelah proses redaksional. Sudah saatnya kita berubah, agar kita tak jadi korban.

*) Penulis adalah Pranata Humas Ahli Muda pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, Sekretaris BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Provinsi Aceh.


Kunjungi saya di IG
https://www.instagram.com/p/BvoB4B6noLE/

Tidak ada komentar