Menjemput Wabah ke Zona Merah
Oleh Mahdi Andela
HINGGA saat ini, Aceh masih
bertahan sebagai provinsi terendah dalam kasus positif virus corona (Covid-19)
di Indonesia.
Yang lebih menggembirakan, dari
22 orang yang terkonfirmasi positif, belum ditemukan penularan lokal di Aceh.
Semuanya terinfeksi di luar Aceh.
Hal ini tentunya tidak terlepas
dari peran aktif semua pihak dalam upaya memutuskan rantai penularan virus
mamatikan itu.
Bahkan, salah satu stasiun TV
nasional, beberapa waktu lalu sempat mengupas keberhasilan Aceh memutus mata
rantai penyebaran Covid-19 dengan menghadirkan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah
Usman sebagai narasumber.
Dalam wawancara secara daring,
waktu itu, Aminullah mengatakan, pemerintah punya peran membuatkan berbagai
aturan yang harus diikuti oleh masyarakat namun yang paling penting adakah
peran masyarakat sendiri.
“Alhamdulillah (masyarakat)
sangat patuh terhadap berbagai aturan,” kata Wali Kota Banda Aceh.
Aminullah menyebutkan,
pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kota Banda Aceh di antaranya telah membuat
berbagai imbauan seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak belanja
secara berkerumun (memanfaatkan sistem take away).
"Ini benar-benar diterapkan
dan menjadi budaya bagi warga Kota Banda Aceh," katanya.
Kunci keberhasilan suksesnya
menurunkan atau memutus mata rantai penyebaran Covid-19, menurut Aminullah
adalah peran masyarakat secara perorangan maupun kolektif.
Selain itu, juga peran tokoh
masyarakat, ulama, Forkompimda kota dan provinsi yang selalu kompak bagaimana
menangani Covid-19 ini agar tidak terjadi penambahan kasus baru.
Selain itu, lanjutnya, peran dari
gampong-gampong yang betul-betul mengawal ODP agar tidak bergerak di rumah,
supaya tidak berkeliaran sehingga kalau ada yang membawa penyakit dari luar
daerah tidak tertular kepada warga lainnya.
Ini dilakukan dengan sangat
disiplin. Sehingga belum ada kasus transmisi lokal Covid-19 di Aceh. Semua
kasus berasal dari luar daerah.
Melihat upaya yang telah
dilakukan selama ini, tak berlebihan jika dikatakan bahwa usaha maksimal dalam
rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh telah dijalankan dengan
baik dan disiplin oleh pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat.
Namun ada satu informasi yang
cukup mengagetkan disampaikan salah seorang unsur Pusdalops Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh tentang berbondong-bondongnya warga Aceh
dari kawasan zona hijau ke Medan untuk berbagai keperluan sebagaimana
diberitakan situs berita aceh.tribunnews.com.
Informasi tersebut disampaikan
Kamaruddin Andalah, salah seorang pejabat Pemerintah Aceh yang duduk pada Pusat
Pengendalian Operasi (Pusdalops) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Aceh
“Kota Medan saat ini padat, orang
Aceh berbondong-bondong ke Medan pascapenetapan sebagian wilayah Aceh sebagai
zona hijau, padahal Kota Medan masuk zona merah,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin mengingatkan, “Ini
fenomena yang sangat berbahaya karena orang Aceh menjemput Covid-19 di Medan.”
Kamaruddin membenarkan informasi
tersebut. Menurut Kamaruddin, pada umumnya warga Aceh ke Medan adalah pedagang
untuk keperluan berbelanja.
Dikutip dari laman covid19.go.id
per 11 Juni 2020, Provinsi Sumatera Utara berada di posisi ke-12 nasional
dengan jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 680 orang, 57 orang telah
meninggal dunia.
Kota Medan sendiri, menurut data
kondisi kasus Covid-19 per kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara pada 11
Juni 2020 yang tayang di laman covid19.sumutprov.go.id, berada di urutan
teratas dengan jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 462 orang, 35 orang
telah meninggal dunia.
Maka sangat tepat apa yang
disampaikan oleh Kamaruddin Andalah bahwa ini merupakan fenomena yang sangat
berbahaya. Di mana orang Aceh seakan dengan gagah berani menjemput wabah ke
zona merah.
*PENULIS adalah Ketua DPP
Generasi Muda Mathla’ul Anwar (Gema MA), Plt Sekretaris BPC Perhimpunan Humas
(Perhumas) Indonesia, Provinsi Aceh
Artikel ini telah tayang di
serambinews.com dengan judul Menjemput Wabah ke Zona Merah, https://aceh.tribunnews.com/2020/06/12/menjemput-wabah-ke-zona-merah
Tidak ada komentar